top of page

Produk kami

 

 

Engano Plus++ merupakan pupuk alami yang mengandung enzim-enzim aktif alami dalam sebuah konsentrat cair yang telah dikompresi. Spektrum dari nutrisi tumbuhan yang penting dapat membantu mengaktifkan serta meremajakan kesuburan tanah. Engano Plus diproduksi menggunakan formulasi bioteknologi kami dengan mengkombinasikan teknologi hutan hujan tropis dan pitokimia dari ekstrak botanik. Pupuk ini cocok digunakan untuk segala jenis tanaman sekaligus menjaga keberlangsungan ekosistem dalam perkebunan. Bedanya dapat dilihat hanya dalam beberapa minggu!

 

Cocok untuk digunakan pada tanaman seperti tebu, coklat, kelapa sawit, kopi, sayur-sayuran, buah-buahan, bawang, tomat, padi, dan masih banyak lagi.

Kini Engano Plus bersertifikat 100% organik dari Control Union (CU), dengan nomor sertifikat              CU 859347.

Product License:

03.02.2014.086

Engano Plus
Logo Control Union.jpg
Bersertifikasi 100% Organik dari Control Union : CU 859347

GANOBUSTER diformulasikan dari berbagai pilihan ekstrak botani yang memiliki kemampuan anti jamur dan dibuat dari bahan organik serta dikombinasikan dengan teknologi Karbon Nano Aktif untuk memberikan dampak penyerapan terbaik.

 

Bahan organik anti-jamur ini akan segera diserap oleh pohon ketika menyentuh setiap bagian dari area serangan serta membasmi jamur sampai ke akar-akarnya.

 

Produk ini cocok dan mampu membasmi semua jenis jamur terutama jamur Ganoderma yang menyerang perkebunan kelapa sawit.

 

GANOBUSTER hanya digunakan untuk membasmi jamur, kemudian aplikasikan Engano Plus untuk mengembalikan dan memperkuat pertumbuhan tanaman kelapa sawit yang terinfeksi.

Ganobuster

Sekilas Informasi tentang Ganoderma

Ancaman terbesar bagi produksi kelapa sawit yang berkelanjutan di Asia Tenggara adalah dari penyakit Ganoderma, yang disebabkan oleh jamur busuk putih Ganoderma boninense (Flood et al., 2000). Basal Busuk Batang adalah manifestasi paling umum dari penyakit Ganoderma di wilayah tersebut.


Basal Busuk Batang dicirikan oleh pembusukan dari batang, produksi gejala udara seperti beberapa tombak dan produksi berkurang. Pada kasus yang parah, kelapa sawit tumbang.

Kebanyakan kerugian parah dari Basal Busuk Batang terjadi di Indonesia dan Malaysia dengan insiden lebih rendah direkam di Afrika, Papua Nugini dan Thailand (Idris et al., 2004).


Di daerah pesisir Malaysia rata-rata kehilangan hasil 50% dari 80% dari penanaman 13 tahun tercatat oleh Lim et al. (1992). Penyakit ini telah lama dikenal di daerah-daerah pesisir, namun survei juga melaporkan tingkat khas kejadian penyakit dari 30% pada telapak tangan 13 tahun di kedua pedalaman dan tanah gambut (Rao et al., 2003).

 

Di Indonesia, perkebunan mengalami masalah serupa. Di Sumatera Utara, pada saat penanaman kembali (25 tahun) 40-50% dari Sawit hilang di beberapa bidang (Sumatera Bioscience data base) dengan mayoritas sawit berdiri menunjukkan gejala penyakit tetapi di mana tunggul kelapa sawit yang tersisa di tanah di penanaman kembali kerugian sawit kemudian lebih serius karena Ganoderma telah diamati di beberapa bidang (sampai dengan 25% terjadi dalam waktu 7 tahun) (Subagio & Foster, 2003).

 

Kerugian mulai memiliki efek keuangan setelah penyakit mempengaruhi lebih dari 10% dari kelapa sawit yang berdiri (Hasan & Turner, 1998). Rata-rata ada penurunan dari hasil tandan buah segar (TBS) dari 0.16t / ha untuk setiap sawit hilang, dan ketika berdiri telah menurun 50% rata-rata pengurangan TBS hasil adalah 35% (Subagio & Foster, 2003 ).

© 2014 PT. Harvestmore Multitrade Indonesia

Follow us on :

bottom of page